Yang saat itu hancur.

ney and nay
2 min readApr 10, 2023

"Ayah, adek mau tanya, boleh?" Harsa mengangguk mendengar pertanyaan Rega.

"Boleh, adek mau tanya apa?" Tanya nya sembari membawa Rega ke pangkuannya. Setelah sarapan tadi, mereka kini berkumpul di taman belakang rumah Harsa. Sudah tidak di ruang keluarga lagi, kata Harsa supaya ganti suasana.

"Om Dami itu kan kakaknya om Rafa ya? Terus sekarang om Dami ada dimana?" Melvin tersenyum bangga mendengar ucapan Rega, Rega itu tipe yang dapat belajar dengan cepat. Buktinya, sekali dengar saja Rega bisa langsung paham.

"Om Dami ada kok, om Dami lagi sibuk soalnya sebentar lagi mau punya dede bayii," ujar Harsa sembari mencubit pelan hidung mungil Rega. Mata Rega sontak berbinar mendengar kata bayi.

"Nanti adek boleh liat dede bayii nya??" Tanya nya lagi dengan mata yang berbinar-binar. Javier tertawa gemas melihat tingkah Rega.

"Boleh nanti kita liat dede bayi nya bareng bareng ya." Jawab Javier, Rega menganggukkan kepalanya dengan semangat. Rega suka anak kecil! Walaupun Rega juga masih anak kecil sih...

Saat Harsa akan memulai kembali ceritanya, Rega mendadak menepuk dahinya. Membuat keenam orang dewasa yang ada di sekitarnya terkejut, omong omong, mami sedang pergi sebentar untuk mengambil pesanan kue kering nya.

"Loh, adek kenapa?" Tanya Karel ketika melihat perbuatan Rega.

"Itu, Rega lupa ada pr mewarnai, gimana dong ayahh???" Mata Rega yang awalnya berbinar berganti menjadi berkaca kaca. Bertambah satu lagi tingkah Rega yang berhasil membuat mereka tertawa gemas.

"Sini bawa kesini aja pr nya, om Sagara bantuin." Setelah mendengar perkataan Sagara, Rega sontak mengangguk kemudian berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil pr mewarnai nya.

"Kayak yang bisa ngewarnain aja lu." Sagara mendelik tajam kearah Harsa.

"Apaan sa kagak usah so asik lu, bakat mewarnai gue udah diakui dunia." Ujar Sagara dengan sombongnya. Julio tertawa melihat pertengkaran keduanya, sudah bertahun tahun lamanya, tapi tidak ada yang berubah dari mereka.

"Nanti temuin bang Dami yuk, kangen bang Dami banget." Perkataan Julio itu diangguki oleh Karel dan Javier.

Masih terbayang bayang di benak mereka, sehancur apa Damian setelah kepergian adik satu satunya itu. Sehancur hancur nya mereka, mereka tau, Damian adalah yang paling hancur diantara mereka.

Rafa, kamu selalu membawa pengaruh besar bagi banyak orang, sampai sekarang pun, pengaruh nya masih dan akan selalu ada.

--

--

ney and nay
ney and nay

Written by ney and nay

owner cleeeevers and naylooevs!

No responses yet