Sekarang sudah jauh.
"cincin nya yang mana yah??" Jemari kecil Rega mulai meraba raba tangan Harsa, matanya menyipit ketika melihat cincin yang dipakai Harsa, setelahnya ia ambil tangan Julio yang berada didekatnya.
"Duh tangan om Lio beratt, sebentar ya om aku mau samain kayak ayah." Julio mengangguk sambil tertawa, ia mencubit pelan pipi Rega. Setelah mendapat yang ia cari, Rega bersorak senang.
"Ini ya cincinnya? Bagus!! Adek sukaa." Cincin itu cincin yang mereka beli bersama di awal awal pertemanan mereka bertahun tahun yang lalu. Cincin itu masih ada, tetap setia di jemari mereka masing masing. Rayna mengacak rambut Rega, anaknya ini manis sekali, mirip seperti Harsa.
Sekarang, Harsa dan keluarga kecilnya serta anggota DE'7 sedang berkumpul di ruang keluarga Harsa, kenapa di ruang keluarga? Bagi Harsa mereka itu keluarganya, tentu saja Rayna tidak masalah dengan itu. Ia bahkan sangat berterimakasih pada anggota DE'7 yang selalu menemani Harsa dimasa sulit dan senangnya.
Kini ada Rega ditengah tengah mereka, tapi tidak ada Rafa. Dulu, ada Rafa ditengah tengah mereka, tapi belum ada Rega.
"Adek penasaran deh, om Rafa tuh kayak gimana sih?" Pertanyaan Rega disambut senyum oleh ketujuh orang yang ada disana.
"Ganteng dek, dia juga pendek." Ujar Melvin sembari tertawa, tawanya tidak terdengar menyenangkan di telinga Harsa dan kawan kawan, tawanya terdengar pilu. Melvin kini tengah membayangkan akan semarah apa Rafa kalau dipanggil pendek. Melvin rindu Rafa.
"Sependek adekk?" Tanyanya lagi, kini dengan mata berbinar. Karel sontak tertawa mendengarnya, ia tertawa bahkan sampai mengeluarkan air matanya.
"Lebih besar dari Adek dongg." Jawab Karel.
"Adek mau ketemu om Rafa, boleh ga ayah??" Pertanyaan itu memang sederhana, tapi pertanyaan itu terasa sulit untuk mereka jawab.
"Gabisa dek, om Rafa jauh, jauh sekali, om Gara juga gabisa ketemu om Rafa walaupun om Gara mau.." Gara mengucapkan itu dengan suara serak nya, kentara sekali sedang menahan tangisnya.
Memang benar kata Harsa, bakal curang kalau cuma Harsa yang harus menahan tangisnya didepan Rega.