Melvin

Setelah sekitar 20 menit perjalanan dari kampus, akhirnya Rafa dan ketiga temannya sampai di rumah Rafa. Mereka memarkirkan sepeda motornya dengan rapi di samping mobil Ayla putih yang terparkir di rumah Rafa.

"Lah, mobil siapa nih raf? Temen bang Dami?" Harsa memang hampir setiap hari datang ke rumah Rafa, mungkin sekitar 3-4 kali seminggu. Alasannya karena ia yang memang tinggal di kosan, dan rumah Rafa yang lebih ramai membuatnya lebih tertarik untuk menginap disana. Jadi, memang pantas pantas saja jika Harsa menanyakan perihal mobil tersebut, Harsa belum pernah melihatnya soalnya.

"Oh, mobil bang Melvin" jawab Rafa, ia melepas helm nya, mengajak ketiga temannya untuk segera masuk kedalam rumahnya.

"Siapatuh?" Kali ini, Javier yang bertanya. Rafa baru ingat, bahwa ketiga temannya ini belum mengenal Melvin, kakak sepupunya.

"Kakak sepupu gue." Jawab Rafa lagi, Javier menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Rafa.

"Widih wangi bener, nyokap lu masak apaan raf?" Sahutan Sagara disambut anggukan dari Harsa dan Javi, baru saja Rafa mau menjawabnya, mama Rafa datang dengan membawa satu piring berisi ayam kecap.

"Ehhh, bujang bujang nya Tantee, sini sinii, pas bener nih kalian datang nya waktu Tante udah selesai masak." Harsa terkekeh mendengar ucapan Mama Rafa. Setelah dipersilakan untuk duduk, ketiga teman Rafa itu dengan senang hati langsung duduk di kursi meja makan.

"Rafa! Long time no see" Sahutan dari Melvin membuat Rafa dan ketiga temannya yang sedang mengobrol segera melihat kearahnya.

Rafa yang melihat kedatangan Melvin pun berdiri dan memeluknya.

"Bang melvinn, lama lu baliknya." Gerutu Rafa, masih didalam dekapan Melvin. Melvin tertawa pelan mendengar gerutuan adik sepupunya itu. Matanya kini melirik kearah 3 pemuda lain yang sedang memandangnya canggung.

"Your friends?" Tanya Melvin yang dijawab oleh anggukan Rafa.

"Huum, sini gue kenalin."

Saat itu, adalah dimana saat kamu mulai menyatukan kita, dari yang berempat, lalu bertambah menjadi lima.