Karel
"Halo??" Rafa menepuk pelan pundak Karel yang sejak tadi tidak berhenti melirik kiri kanan untuk mencari jalan keluar menuju kantin.
Karel sedikit tersentak dengan tepukan Rafa, tapi setelahnya ia bersorak senang karena akhirnya ia bertemu dengan orang baik hati yang mau menolongnya.
"UGH AKHIRNYAA, LU MABA JUGA KAN? AYO KITA CEPETAN KABUR DARI SINI, TEMEN GUE DAH MARAH MARAH DARI TADI" Rafa mengernyit bingung, Maba? Siapa? Dirinya?
Belum sempat Rafa menjawab, Karel sudah menarik tangannya terlebih dahulu, sebenernya sih dia sudah menemukan jalan keluar, hanya saja ia terlalu takut untuk keluar sendiri. Karena ada Rafa, menurutnya ia bisa dihukum bersama Rafa. Maaf ya Rafa..
Rafa yang awalnya masih kebingungan kini mulai mengerti dengan situasi yang ia hadapi sekarang, mungkin ia bisa membantu Karel dengan membawanya ke teman temannya, lumayan, Karel bisa dapat tanda tangan 4 kating sekaligus!
"Emm anu, ini gue kenal sama kating ada 4, lu mau ikut sama gue ga?" Karel yang berada didepan Rafa langsung menolehkan kepalanya dengan mata yang berbinar-binar.
"MAU LAH GILA, btw gue Karel, trus gue juga ada temen satu lagi, gue ajak dia boleh ga? Kasian dia tuh sohib gue banget ntar kita temenan bertiga juga asik tuh, gimana?" Rafa tersenyum mendengar celotehan Karel, sudah dipastikan bahwa Karel ini sedikit mirip dengan Harsa, banyak bicara.
"Gue Rafa, boleh, ajak temen lu aja" Karel menganggukkan kepalanya lalu segera membuka ponsel nya yang sudah berisi notifikasi dari Julio, ia memencet tombol "call" dan menunggu sampai Julio menjawabnya, sambil menunggu Karel, Rafa juga membuka ponselnya. Melihat notifikasi di grup miliknya dan teman temannya, ia baru sadar kalau dirinya masih memiliki seporsi ketoprak yang pasti sudah dingin sekarang.
Rafa menepuk dahinya "mampus gue." Dalam hati ia meringis meratapi ketoprak dingin miliknya.