Ayah Harsa

"Kok gaada om Julio om Karel?" Pertanyaan itu keluar dari mulut si kecil Rega. Iya, kini Harsa, Mami, dan Rega sedang berkumpul di kamar Harsa, mendengar cerita tentang sosok Rafa yang belum Rega ketahui.

Harsa tertawa pelan mendengar celetukan anak nya itu.

"Waktu itu om Julio sama om Karel belum kenal sama ayah dek, yang ngenalin ayah sama mereka juga om Rafa loh" Rega kemudian mengangguk mendengarnya sembari mengeluarkan suara "ooh" yang panjang dari mulutnya. Harsa dan Mami Rayna tersenyum hangat melihat tingkah lucu putra kecilnya itu.

"Emm berarti om Rafa ini orangnya baik sekali ya?" Mata Harsa kini mulai berkaca kaca mendengar ucapan Rega. Harsa menganggukkan kepalanya tanda bahwa ia setuju dengan Rega.

"Iya, orangnya baik banget dek, adek mau lanjut dengar ceritanya ga?" Rayna yang berada disebelah Harsa, mengelus pelan tangan Harsa. Senyuman teduh miliknya itu ia tunjukkan pada Harsa.

"Kalau masih belum bisa, gak apa apa yah.." suara lembut penuh kasih sayang Rayna itu membuat Harsa menarik Rayna kedalam dekapannya, tak lupa dengan si kecil yang mulai merengek karena ingin ikut berpelukan.

"Gapapa, aku bisa" Harsa memejamkan matanya perlahan, ternyata membuka kembali kenangannya bersama Rafa itu membuatnya kembali membuka luka yang bahkan belum kering meskipun sudah 7 tahun lamanya, ternyata cukup melelahkan dan menarik seluruh energinya.

Tapi Rega berhak tau, dan Harsa juga harus bisa melepas kepergian Rafa.

"Ayah lanjut ceritanya ya dek?"

Dengan anggukan Rega, cerita itu kembali dimulai.